Tugas penulisan bahasa iklan 1 ( ASAL USUL PENGERTIAN IKLAN)
A. Asal – Usul Pengertian
Iklan
Kata iklan
(advertising) berasal dari bahasa Yunani, yang artinya adalah menggiring orang pada
gagasan. Adapun pengertian iklan secara komprehensif adalah semua bentuk
aktivitas untuk menghadirkan dan mempromosikan ide, barang, atau jasa secara
nonpersonal yang dibayar oleh sponsor tertentu. Monle Lee dan Carla
Johnson mendefinisikan iklan sebagai sebuah komunikasi komersil dan nonpersonal
tentang sebuah organisasi dan produk-produknya yang ditransmisikan ke suatu
khalayak target melalui media bersifat massal seperti televisi, radio, koran,
majalah, direct mail, reklame luar ruang, atau kendaraan umum.
Secara umum, iklan
berwujud penyajian informasi nonpersonal tentang suatu produk, merek,
perusahaan, atau toko yang dijalankan dengan konpensasi biaya tertentu. Dengan
demikian, iklan merupakan suatu proses komunikasi yang bertujuan untuk membujuk
dan menuntun orang untuk mengambil tindakan yang menguntungkan bagi pihak
pembuat iklan. Iklan yang memiliki daya tarik termasuk iklan yang berguna
untuk memancing tanggapan (respons) dari konsumen. Supaya berdaya tarik maka
materi iklan diterjemahkan dalam eksekusi iklan. Dalam hal ini, kategori yang
dipakai rasional dan emosional, atau kombinasi keduanya.
Sebuah produk atau jasa wajib memposisikan diri untuk menempatkan citra produk atau jasa ke dalam benak konsumen. Untuk itu, hal-hal spesifik yang perlu mendapatkan perhatian, antara lain, atribut, harga, kualitas, penggunaan, persepsi pemakai, dan kategori produk. Yang tak kalah pentingnya adalah mencari dan menempatkan posisi khusus dalam pikiran konsumen.
Sebuah produk atau jasa wajib memposisikan diri untuk menempatkan citra produk atau jasa ke dalam benak konsumen. Untuk itu, hal-hal spesifik yang perlu mendapatkan perhatian, antara lain, atribut, harga, kualitas, penggunaan, persepsi pemakai, dan kategori produk. Yang tak kalah pentingnya adalah mencari dan menempatkan posisi khusus dalam pikiran konsumen.
Bahasa dalam iklan
dituntut untuk mampu menggugah, manarik, mengidentifikasi, manggalang
kebersamaan, dan mengkomunikasikan pesan dengan koperatif kepada khalayak (Stan
Rapp & Tom Collins, 1995: 152)
B.
Struktur
Kata Penulisan Iklan
1.
Menggugah : Mencermati
kebutuhan konsumen dan memberikan solusi
2.
Informatif : Kata-katanya
harus jelas, besahabat, komunikatif, dan tidak bertele-tele apalagi sampai
mengabaikan durasi penayangan.
3.
Persuasif : rangkaian
kalimatnya membuat target audience nyaman, senang, tentram, dan
menghibur.
4.
Bertenaga gerak :
komposisi kata-katanya menghargai waktu selama masa penawaran atau masa promosi
berlangsung.
Untuk menyampaikan
gagasan pikiran tersebut dalam suatu bahasa, seorang penulis iklan harus
mengetahui aturan-bahasa tersebut, seperti tata bahasa, kaidah-kaidahnya,
idiom-idiomnya, nuansa atau konotasi sebuah kata, dan sebagainya. Syarat ini
adalah syarat yang mutlak.
Dalam
menulis naskah dengan menggunakan bahasa Indonesia, mereka harus menguasai EYD.
Agar maknanya dapat ditangkap oleh audience. Bahasa harus menyimpan makna
ketika kita ungkapkan pada orang lain, agar mereka memahami apa yang kita
ungkapkan. Bahasa yang informatif, menerangkan 5W+1H secara jelas dan singkat
sesuai dengan hal yang akan disampaikan nanti.
Pada umumnya bahasa
iklan memiliki prinsip sebagai berikut :
1. Iklan
isi pernyataannya jujur, bertanggung jawab dan tidak bertentangan dengan
hukum yang berlaku.
2. Iklan
isi pernyataannya jauh dari unsur menyinggung perasaan dan merendahkan martabat
negara,agama, susila, adat, budaya, suku dan golongan.
Menurut Rot Zoill
melalui Rendra Widyatama (2005:147) menjabarkan fungsi iklan dalam empat
fungsi. Keempat fungsi adalah :
a. Fungsi
Precipitation
Iklan berfungsi untuk mempercepat berubahnya suatu kondisi dari keadaan yang semula tidak dapat mengambil keputusan menjadi dapat mengambil keputusan. Sebagai contoh adalah meningkatkan permintaan, menciptakan kesadaran dan pengetahuan tentang sebuah produk.
Iklan berfungsi untuk mempercepat berubahnya suatu kondisi dari keadaan yang semula tidak dapat mengambil keputusan menjadi dapat mengambil keputusan. Sebagai contoh adalah meningkatkan permintaan, menciptakan kesadaran dan pengetahuan tentang sebuah produk.
b. Fungsi
Persuasion
Iklan berfungsi untuk membangkitkan khalayak sesuai pesan yang diiklankan. Hal ini meliputi daya tarik emosi, menyampaikan informasi tentang ciri suatu produk, dan membujuk konsumen untuk membeli.
Iklan berfungsi untuk membangkitkan khalayak sesuai pesan yang diiklankan. Hal ini meliputi daya tarik emosi, menyampaikan informasi tentang ciri suatu produk, dan membujuk konsumen untuk membeli.
c. Fungsi
Reinforcement (meneguhkan sikap)
Iklan mampu meneguhkan keputusan yang telah diambil oleh khalayak.
Iklan mampu meneguhkan keputusan yang telah diambil oleh khalayak.
d. Fungsi
Reminder
Iklan mampu mengingatkan dan semakin meneguhkan terhadap produk yang diiklankan.
Iklan di televisi memiliki kecendrungan menggunakan tindak tutur lisan yang berbeda antara iklan satu dengan yang lain. Atau dengan kata lain, iklan di televisi cenderung menggunakan bahasa percakapan. Percakapan itu sangat membantu menjelaskan maksud percakapan sehingga kalimat yang digunakan pun diusahakan kalimat yang efektif. Bahkan jenis iklan yang sama pun memiliki tindak tutur yang berbeda pula. Berbagai iklan yang ditayangkan di televisi memiliki keragaman demi menjaring konsumennya dengan pengemasan bahasa yang semenarik mungkin. Bahkan demi menjaring konsumen, setiap iklan menunjukkan keunggulan barang yang diiklankan. Selain itu, iklan kerap kali ditayangkan berulang kali sehingga akan semakin memberikan kesan yang dalam kepada konsumen terhadap produk yang ditawarkan. Hal ini mempunyai maksud konsumen akan selalu ingat dengan tidak mempedulikan produk sejenis.
Iklan mampu mengingatkan dan semakin meneguhkan terhadap produk yang diiklankan.
Iklan di televisi memiliki kecendrungan menggunakan tindak tutur lisan yang berbeda antara iklan satu dengan yang lain. Atau dengan kata lain, iklan di televisi cenderung menggunakan bahasa percakapan. Percakapan itu sangat membantu menjelaskan maksud percakapan sehingga kalimat yang digunakan pun diusahakan kalimat yang efektif. Bahkan jenis iklan yang sama pun memiliki tindak tutur yang berbeda pula. Berbagai iklan yang ditayangkan di televisi memiliki keragaman demi menjaring konsumennya dengan pengemasan bahasa yang semenarik mungkin. Bahkan demi menjaring konsumen, setiap iklan menunjukkan keunggulan barang yang diiklankan. Selain itu, iklan kerap kali ditayangkan berulang kali sehingga akan semakin memberikan kesan yang dalam kepada konsumen terhadap produk yang ditawarkan. Hal ini mempunyai maksud konsumen akan selalu ingat dengan tidak mempedulikan produk sejenis.
Sumber :
http://johnherf.wordpress.com/2008/04/16/bahasa-iklan-komunisuasif/
http://tipspenulisanbahasaiklan.blogspot.com/
http://putriaudina.blogspot.co.id/2013/01/teori-penulisan-bahasa-iklan.html
http://johnherf.wordpress.com/2008/04/16/bahasa-iklan-komunisuasif/
http://tipspenulisanbahasaiklan.blogspot.com/
Komentar
Posting Komentar